Senin, 26 Desember 2011

200 Pounds Beauty

Waktu itu lagi jalan-jalan sama dkol, dan liat2 di toko dvd fav kami di royal. Ndar menunjuk ke salah satu dvd dan waktu aku baca judulnya: "200 Pounds Beauty" Ndar bilang: "bagus kok," dan aku pun ternyata mengingat hal ini. Waktu liat streaming salah satu situs dan ternyata muncul judul ini, aku pun menyempatkan diri menonton. Ternyata ceritanya memang BAGUS! TOP BANGET!

Menceritakan tentang Kang Han-na (Kim Ah-jung) yang bertubuh gendut yang bekerja sebagai seorang pekerja phone sex. Ia juga adalah vokalis rahasia untuk Ammy, seorang penyanyi pop remaja terkenal yang sebenarnya lip-sync. Han-na naksir produser Ammy yang ganteng, Sang-jun (Ju Jin-mo). Han-na bersuara emas tapi karena tubuhnya yang gendut ia pun tidak pede. Tapi Sang-jun baik padanya, bahkan mengundang Han-na untuk datang ke pesta ultahnya dan mengirimkan kado berupa gaun merah yang indah ke rumahnya untuk dikenakan waktu pesta. Sayang karena tubuhnya yang "besar" gaun tersebut terlalu ketat menempel di tubuhnya. Sementara Ammy sendiri datang ke pesta mengenakan gaun yang sama dan terlihat mempesona karena tubuhnya yang seksi. Berbeda jauh dengan Han-na yang mengenakannya. Ternyata sebenarnya Ammy yang mengirimkan gaun itu karena tidak suka pada Han-na.

Waktu menangis di toilet, Han-na mendengar Sang-jun yang menegur Ammy dan mengatakan seharusnya mereka bersikap baik pada Han-na karena nasibnya yang malang, tentang bagaimana ia gendut dan jelek. Juga tentang mereka yang memanfaatkan Han-na sehingga harus bersikap baik itu.

Han-na yang sedih awalnya memutuskan untuk bunuh diri tapi di menit2 terakhir berubah pikiran dan akhirnya menemui dokter bedah plastik untuk minta makeover total. Awalnya dokternya menolak. Tapi begitu Han-na bercerita kalau ia melakukan bedah plastik bukan karena ingin sekedar jadi lebih cantik atau apa, tapi memang demi meningkatkan kepercayaan dirinya dan cintanya. Dan lagi ternyata sang dokter merupakan salah satu "pelanggan" phone sex Han-na sehingga Han-na akhirnya berhasil "membujuk" sang dokter (LOL XD).

Han-na pun menghilang selama 2 tahun demi operasi totalnya ini. Tentu Sang-jun dan Ammy kelabakan. Sang-jun bahkan pergi ke apartemen Han-na yang kosong dan hanya menemukan anjingnya saja. Ammy pun batal mengeluarkan album dan akhirnya hanya muncul di sitkom ber-rating rendah. Tanpa sepengetahuan mereka, Han-na yang sudah menjalani operasi menjadi cantik dan langsing nan seksi. Jauh berbeda waktu ia Han-na si gendut. Bahkan teman baiknya, Chung-min, tidak mengenali Han-na pada awalnya.

Dengan bantuan Chung-min, Han-na melamar sebagai "penyanyi bayangan" Ammy lagi menggunakan nama Jenny. Suara Han-na yang memang merdu, dan wajah cantik serta badan seksi justru membuatnya diorbitkan sebagai seorang artis sendiri, terlepas dari Ammy. Jenny mendapat banyak perhatian. Ia kini juga bisa dengan terang-terangan "menggoda" Sang-jun dan menjadi cukup dekat dengan pujaannya itu.

Sementara itu Ammy yang merasa tersingkir berusaha mencari Han-na kembali dan mengikuti ayah Han-na yang menderita alzeimer. Ammy merasa curiga kalau Jenny adalah Han-na karena ada kata2 Jenny yang mirip dengan yang diucapkan ayah Han-na. Ammy pun membawa ayah Han-na ke pesta perayaan peluncuran album perdana Jenny. Han-na sebagai Jenny yang khawatir identitasnya yang asli terungkap dengan berat hati berlaku kasar pada ayahnya. Melihat hal ini, Chung-min sahabatnya kesal dan membantu ayah Han-na pergi.

Kehilangan sahabat dan ayahnya, juga identitasnya sendiri, akankah pengorbannya Han-na terbalaskan? Sepadankah pengorbanan yang ia lakukan demi Sang-jun membalas cintanya ini?

Pantas saja sih kalau film ini memperoleh sukses. Si pemeran utamanya Kim Ah-jung menang Grand Bell's Best Actress. Film ini juga menang Best Cinematography, sekaligus nominasi Best Film dan Best Director. Kaget juga waktu tahu kalau film tahun 2006 ini berdasarkan manga berjudul: Kanna-San, Daiseikou Desu karangan Yumiko Suzuki. Now I want to read the manga!

Ouran High School Host Club


Dorama yang memiliki nama lengkap Ouran High School Host Club ini diangkat dari manga berjudul sama karangan Bisco Hatori.
Bercerita tentang seorang bernama Fujioka Haruhi (Kawaguchi Haruna) yang miskin, biasa, nan sederhana. Ia bersekolah di Ouran High School yang merupakan sekolah elit, dengan semua siswanya merupakan anak orang kaya, karena kepintarannya (jadi dia dapat beasiswa) dan menjadi satu-satunya murid "kalangan biasa / rakyat jelata". Karena ingin suasana tenang untuk belajar, tak sengaja ia masuk ke ruangan musik yang menjadi "markas" Host Club. Disana ia bertemu dengan 6 pemuda tampan anggota Host Club, yang tentu saja walau tampan tapi karakter mereka semuanya aneh bin ajaib!
Suoh Tamaki (Yamamoto Yusuke), sang ketua, narsisnya minta ampun. Otori Kyoya (Daito Shunsuke), sang wakil, orangnya dingin dan sadis. Si Kembar Hitachiin Hikaru (Takagi Shinpei) dan Kaoru (Takagi Manpei) yang suka seenaknya sendiri dan jail. Haninozuka "Honey" Mitsukuni (Chiba Yudai) yang kekanak-kanakan dan suka makanan yang manis-manis (tapi ternyata merupakan ahli beladiri! O.O). Dan Morinozuka "Mori" Takashi (Nakamura Masaya) yang pendiam.
Tanpa sengaja, Haruhi memecahkan guci seharga 8.000.000 yen, sehingga harus menjadi "budak" host club dan menjadi pesuruh mereka. Tapi begitu anggota host club menyadari wajah "asli" Haruhi tanpa kacamata dan melakukan makeover padanya, Haruhi pun berubah menjadi cowok cute dan akhirnya alih2 dipaksa untuk menjadi salah satu anggota Host Club. Karena penampilan Haruhi yang cuek ala kadarnya, ia dikira cowok padahal aslinya Haruhi adalah seorang cewek!
Begitulah kehidupan Haruhi dalam Host Club yang aneh dan kocak pun dimulai. Semuanya tak lepas dari peran para anggota Host Club. Bersama mereka, walau sering marah2 dan kesal, Haruhi merasakan kedekatan para anggota Host Club. Lambat laun pun di hatinya para anggota Host Club memiliki tempat spesial. Tapi bagaimana kalau pada akhirnya Haruhi merasakan sesuatu pada Tamaki? Dan bagaimana jika Hikaru dan Kaoru sama-sama juga merasakan sesuatu pada Haruhi?
Nonton Ouran live act drama ini aku serasa nonton ulang animenya. I wonder if the script writer was inspired by the timeline from anime version, mm. No comment for the actors. They're quite good though. Tentu tidak mudah memerankan tokoh dengan karakter yg pas dengan karakter dari manga atau verso animenya. Tapi so far, they did well.
Masih inget rasanya waktu dulu baca cerita ini di Hanalala sama si Tan. Tapi entah apa yang Tan bakal komen kalo udah nonton versi doramanya ini. Dulu sie waktu liat posternya pertama kali langsung teriak2: "kok Yamamoto Yusuke sih?!" LOL no offence to him, it was just her got in shock of the cast wkwk XD Kalau aku pribadi sie setelah liat doramanya, menurutku Yamamoto cukup sosok sebagai Tamaki yang narsis pol ^o^.
Mm liat entar deh waktu versi movienya keluar seperti apa. Aku penasaran untuk versi movienya bakal ngangkat tentang kisah yang mana. Tapi menurutku sie bakal lebih ke kisah keluarga Suoh kali ya... Mmm...

Jumat, 28 Oktober 2011

Ikemen Desu ne

Yup, another review. Kali ini Ikemen Desu ne.


Ini adalah versi jepang dari You're Beautiful, drama korea populer 2009 yang dibintangi Park Shin Hye, Jang Keun Suk, Lee Hong Ki, dan Jung Yong Hwa itu lho. Tapi dalam versi jepangnya ini, para aktor & aktrisnya bisa dibilang pemain baru semua.

Menceritakan tentang Sakuraba Miko (Takimoto Miori), seorang suster yg msh dlm training yang menyamar menjadi kakak laki2 kembarnya, Sakuraba Mio, sebagai anggota dari grup band terkenal A.N.JELL.

Karena rasanya banyak yang sudah melihat versi originalnya, aku akan berusaha memberikan inti jalan ceritanya:

Mio sejak kecil bercita-cita menjadi penyanyi terkenal untuk menemukan ibu kandung mereka berdua. Mimpinya ini akan menjadi nyata karena dia akan dikontrak sebagai vokalis utama band terkenal A.N.JELL itu. Tapi karena berselisih dalam suatu pesta minum (?) hidungnya patah dan harus dioperasi di USA dan menjalani pemulihan. Padahal kontrak dan kerjaan barunya sudah menanti!

Akhirnya Mabuchi Hajime (Yanagisawa Shingo) si manajer mencari Miko dan memohonnya untuk mau menggantikan Mio dalam A.N.JELL. Awalnya Mio tidak mau melakukannya karena hendak pergi belajar ke vatikan untuk pelatihan sebagai suster. Tapi Mabuchi memberitahunya kalau Mio begitu ingin menjadi populer & menemukan ibu mereka sebenarnya demi Miko. Karena dulu Miko si adik begitu ingin bertemu dengan ibu merekalah Mio berusaha seperti itu. Terharu dengan usaha sang kakak, Miko akhirnya bertekad membantu mewujudkan impiannya itu dan dimulailah kehidupannya sebagai Sakuraba Mio.

Ternyata kehadiran Mio tidak disetujui oleh Katsuragi Ren (Tamamori Yuta) leader dari A.N.JELL. Ia menganggap Mio tidak serius mendedikasikan dirinya pada band. Permasalahan yang muncul dengan Ren semakian memanas saat Ren tahu kalau Mio adalah perempuan!

Beranggapan bahwa ini semakin membuktikan kalau Mio tidak serius dengan band, Ren berniat akan melaporkan ini pada pimpinan A.J Entertainment mereka. Ternyata Mio justru membuktikan kesungguhan dirinya dan berhasil menarik simpati Ren dengan kisahnya tentang "menjadi tenar demi mencari ibunya" itu.

Saat Ren akhirnya bisa dibilang berbalik mendukung usaha Mio, muncul masalah lain, Fujishiro Shu (Fujigaya Taisuke) bassist A.N.JELL yang ternyata sejak awal sudah tahu tentang Mio-Miko menaruh hati pada Miko! Begitu juga Hongo Yuki (Yaotome Hikaru) si drummer! Walau untuk Yuki sih tidak tahu Mio sebenarnya perempuan, sehingga banyak adegan kocak yang muncul karena perdebatan internalnya kalau dia bukan gay XD.

Masalah semakin rumit saat masa lalu tentang Ayah-Ibu Miko dan Ibu Ren pun dimunculkan. Bagaimanakah nasib Mio selanjutnya?

Yah, dari jalan cerita tak ada beda dengan versi aslinya. Tapi tentu dengan gaya khas dorama jepang, alur cerita dipercepat sehingga tidak ada rasa bertele-tele dengan kisah yang disuguhkan. Menurutku sendiri alurnya sudah pas. Dengan 11 episode sudah memampatkan kisah aslinya tanpa terasa terlalu cepat.

Awalnya aku merasa biasa saja. Rasanya seperti nostalgia re-watch drama You're Beatiful. Tapi lama kelamaan aku pun tidak lagi membanding-bandingkan dengan versi aslinya dan hanya menikmati ceritanya yang berjalan saja.

Dengan musik yang digarap serius, BGM nya juga enak2 menurutku layaklah dorama ini mendapat acungan jempol juga atas usahanya "menyuguhkan kembali" cerita yang bukan baru. Aku suka theme song Everybody Go oleh Kis-My-Ft2 ^^ Tapi gak kebayang waktu liat mereka perform dance sambil pake sepatu roda itu, kayaknya susah.. ^^"

Kalau dari para pemainnya sih, yah cukup ok lah. Bagaimana pun wajah2 baru tidak akan membuat bosan kan ^^ Tapi biasanya yang aku nanti itu kemunculannya Tanoshingo buat joget2 love-chu-nyuu XD lol. Kalau dalam perannya sih dia disini sebagai Toru, make up artist NANA (Kojima Haruna) seorang idol yang jadi saingannya Miko dalam memperebutkan hati Ren.

Overall 3 out of 5! ^o^


Want to write another review, but seems my motivation already evaporated lol

Don Quixote

Banyak sebenarnya dorama / film yang sudah aku tonton tapi males untuk ku review. Bukan karena tidak menarik. Personally I think every drama or movie has its own charm and audience, means not everyone will love it but there may be one who does. Karena itu jika aku mengangggap suatu drama / film tidak menarik, aku anggap itu hanya karena itu bukan tipe seleraku saja ^^

Back to topic, akhir-akhir ini aku merasa benar-benar malas sekali untuk menulis. Well, i know i've been lazy all my life.. but that's not what i mean. Kebiasaanku beberapa bulan terakhir adalah download dorama - simpan di HD - blm sempat nonton - download lagi yang lain - yg msh tersimpan di HD msh tak tersentuh - download lagi yang lain (pola berulang). Terbayang tidak betapa HD ku penuh oleh dorama (atau film) yg sdh-aku-download-tp-blm-aku-tonton itu? Just blame my laziness, please.

So, aku merasa saat ini sudah waktunya aku memperbaiki diri (please forgive my flowery words) dan mulai menulis review. Bagaimana pun perbaikan diri itu penting. Aku sendiri juga tidak ingin kemalasanku yang sudah akut bertambah parah ^^"

Langkah pertama adalah niat dan motivasi. check.

Langkah kedua mulai menulis. Er, ok lebih sulit dari dugaanku. Buktinya dari tadi aku hanya meracau gak jelas. Well, let's just say it's a start! ^^" yosh!

Ku mulai dengan satu yang baru saja selesai aku tonton, Don Quixote.

Menceritakan tentang Shirota Masataka (Matsuda Shota), seorang anak muda yang bekerja di pusat konsultasi anak. Shirota bisa dikatakan berhati lemah. Walau ia punya hasrat untuk menolong anak-anak, seperti yang menjadi korban penyiksaan oleh orang tua dsb, ia lebih banyak pasrah jika masalah yang dihadapi menemui jalan buntu. Ini berubah saat karena suatu keajaiban (atau keanehan? O.o lol) Shirota bertukar tubuh dengan Sabashima Jin (Takahashi Katsumi), seorang bos yakuza yang keras kepala dan kasar.

Bagaimana kehidupan mereka setelah bertukar tubuh dan merasakan hidup yang berbeda 180 derajat? Tentu tidak mudah. Inilah poin humor di dorama ini. Sementara poin tentang "pelajaran hidup" ada pada pelajaran yang diambil tokoh selama bertukar tubuh. Sabashima yang kasar dan benci anak-anak jadi terpaksa menjalani hidup Shirota, dan akhirnya belajar untuk memahami orang lain. Sementara Shirota pun belajar untuk memperkuat tekadnya selama menjalani kerasnya kehidupan yakuza.

Permasalahan anak-anak yang ditampilkan juga merupakan permasalahan nyata yang sepertinya umum terjadi di masy modern saat ini. Seperti tentang Penyiksaan anak oleh orang tua (jadi orang tuanya biasanya melampiaskan kekesalannya entah apa pada anaknya), lalu masalah dengan teman, shoplifting, hikikomori, juga masalah cinta remaja wkwk XD. Dorama ini juga menunjukkan padaku bahwa kebanyakan masalah2 yg dialami anak2 itu dipicu oleh masalah yg dialami orang dewasa di sekitar mereka. Feel pity to those children..

Secara umum, dorama ini cukup menghibur buatku. Permasalahan2 yang ditampilkan, dijelaskan, dan diatasi sesederhana mungkin tanpa harus membuat banyak mengerutkan dahi. Dibalut dengan komedi yang cukup mengundang tawa. Aku juga suka theme song dorama ini: "BEAUTIFUL DAYS" oleh SPYAIR.

Walau aku sedikit merasa antar permasalan berdiri sendiri jadi tidak ada kaitan yang terlalu dalam antara episode satu dengan lainnya, membuatku merasa dorama ini kurang greget? O.o mm, tp memang kesederhanaan cerita kan inti dari dorama ini, jadi akunya saja yang terlalu suka cerita yang complicated haha XD.

Overall 3 out of 5 lah. :)

I'll try to write other review mumpung masih ada sedikit sisa motivasi (^^)v

Rabu, 06 Juli 2011

Ureshii Tanoshii Daisuki!

Celebrating 2 of my best friends' birthday! \(^o^)/

Karena jadwal kami bertujuh yang cukup padat *sok sibuk mode on* kami baru sempat merayakan ulang tahun Di (yg seharusnya jatuh pd April) pd 16 Juni 2011. Molor hampir 1 bln. Tapi rasa senang akhirnya bisa kembali kumpul bersama bertujuh lengkap (ketambahan 1 malah >> Ilys :) sungguh tak terkira. Dan seperti sudah ku duga, aku ketinggalan buanyuak berita lol XD


Satu percakapan yang paling kuingat: mumpung bertemu bertujuh, kami sekalian membahas kado ultah Yas yg jatuh pd 18 Juni.

dkol : "kamu jadi minta kado apa Yas?"
Q : "Yang di tulis di fb soal kamu minta apapun pokoknya yang berbau Hello Kitty itu beneran ta?"
Tik : "Bener yo iku. Pokoke aku ngado kertas kado gambare Hello Kitty"
Tan : "Botol Mineral"
Di : "Plastik kresek gambar kitty"
Nung : "Isolasi gambar hello kitty"
Q : "kalo pin hello kitty boleh berarti y?"
Yas : "..."
Tik : "Eh, tapi kan Yas asline wedi karo kucing"
dkol : "Hello Kitty kan kucing, kamu gak takut?"
Yas : "Aku tahu kok"
Q : "Atau jangan2 kamu salah ngira Hello Kitty itu panda lagi?!"
dkol : LOL
Yas : "Gak yo. Aku tahu Hello Kitty itu kucing. Tapi kan imut"
dkol : XDD

And so we decided to meet again (to celebrate Yas bday) when I have another break (from work I mean). It's in 27th June! We decided to celebrate it at our local Amusement Park. Kali ini ketambahan Bin :)


Tanoshii \(^v^)/ <3

I'm sorry you all have to wait for my schedule to make it all happen. Even when I said it's okay if you left me behind. You all insisted to just wait for me. Love you girls *hugs*

P.S : dan sepertinya hal ini terulang kembali untuk ultah Tan. Maji gomen *dogeza* Hope I can see you all soon...

note: title taken inspired strongly by song from Dreams Comes True

Jumat, 27 Mei 2011

Secret Garden


Jadi, ceritanya karena suatu keberuntungan bertemu dengan teman baru, akhirnya saya pun dipinjami dvd dan bisa melihat drama ini. Pertama2 kaget juga pemainnya Ha Ji Won dan Hyun Bin, aktor & aktris yang dulu aku suka melihat dramanya (Memories of Bali, Hwang Jin Yi, My Name is Kim Sam Soon). Walau awalnya melihat dari sinopsisnya, sepertinya temanya cukup sering diangkat juga: cowok kaya bertemu cewek miskin, jatuh cinta, lalu berusaha melewati rintangan cinta mereka seperti itu. Plus ditambah jiwa mereka yang nantinya tertukar? Hah? Mulai dari sini aku bingung... Hmm, okelah jadinya aku pun mulai menonton. Dan akhirnya setelah nonton, mulai deh ketagihan nonton drama ini sampai akhir. Karena ternyata walau tema yang diangkat tidak bisa dibilang baru, tapi drama ini mampu mengemasnya menjadi MENARIK!

Menceritakan kisah Kim Joo Won (Hyun Bin), CEO eksentrik yang sombong dan terlihat perfect. Karena suatu kebetulan, Joo Woon bertemu Gil Ra Im (Ha Ji Won), seorang stuntwoman miskin tapi baik hati yang cantik dan cool karena kemampuannya dalam bela diri dan melakukan aksi2 berbahaya. Joo Woon kemudian menjadi sering berhalusinasi melihat Ra Im dimana2. Ia yang berasal dari keluarga kaya raya bingung kenapa ia bisa tertarik dengan Ra Im yang miskin. Ia pun mulai membuntuti Ra Im kemana2 dengan harapan akan mengetahui penyebab "ketertarikannya" pada Ra Im. Sementara Ra Im yang pada awalnya sebal diikuti oleh Joo Woon akhirnya pun bingung akan perasaannya pada Joo Woon.

Untuk menambah kerumitan cerita, suatu ketika Joo Woon dan Ra Im karena suatu hal bertukar tubuh. Jiwa Joo Woon berpindah ke tubuh Ra Im, dan sebaliknya. Karena hal inilah keduanya mulai menjalani kehidupan yang berbeda sebagai satu sama lain. Dari sinilah perasaan saling mengerti diantara mereka mulai muncul.

Joo Woon mulai mengungkap rahasia masa lalunya, yang ternyata karena suatu trauma membuatnya klaustrophobia (takut tempat sempit). Karena itu selama ini ia tidak pernah menggunakan lift. Ra Im juga menceritakan cerita tentang ayahnya yang seorang pemadam kebakaran yang meninggal karena menyelamatkan seseorang. Apakah kedua masa lalu ini berhubungan? Tentu saja jawabannya adalah iya! Ini nantinya menjadi salah satu hal yang memperumit kisah keduanya. Tak hanya itu, tipikal calon ibu mertua dari pihak laki-laki kaya yang tidak rela anaknya bersama cewek miskin juga muncul dan memperkeruh cerita.

Yah, tipikal memang, seperti yang aku katakan diawal. Tapi dengan pengemasan cerita yang menarik, aku pikir drama ini pun menjadi cukup berbeda. Kisah waktu bertukar tubuh juga tidak berlangsung terus-menerus, tapi seperti ada on-off seperti itu jadi tidak membuat bosan. Alurnya juga tidak terlalu lambat ataupun terlalu cepat. Cukup ada banyak adegan yang membuat kita tertawa ringan juga. Selain itu OSTnya juga enak didengar hehe XD

Drama ini sangat aku rekomendasikan deh bagi yang menyukai kisah romantis tipikal seperti ini! (^^)b

Btw on another note, right now I feel quite tired with my hectic real life (>.<) Want to write down so many things but unfortunately it all make me more lazy than usual to do anything. Fiuh, hope everything will be better in the near future...

Sabtu, 23 April 2011

BECK

Disutradarai oleh Yukihiko Tsutsumi (sutradara yg pernah menangani film live-act "20th Century Boys", TRICK series, Forbidden Siren, dll), film ini diangkat dari manga populer berjudul sama karangan Harold Sakushi. Manganya memenangkan Kodansha Manga Award for shōnen pada tahun 2002. Karenanya kupikir banyak yg menanti2 film live-act yg satu ini.

Ceritanya adalah tentang perjuangan 5 orang anak muda yg membentuk band rock dari nol hingga diakui orang2 lainnya. Fokus cerita sendiri ada pada 2 tokoh utamanya, yakni gitaris/vokalis Tanaka "Koyuki" Yukio (Satou Takeru) dan main guitarist/leader, Minami Ryusuke (Mizushima Hiro).

Koyuki adalah pelajar SMA biasa dg hidup yg biasa juga dan membosankan. Tapi hidupnya berubah saat ia menyelamatkan seekor anjing aneh dari gangguan orang2 jahat. Pemilik anjing (yg ternyata bernama BECK) itu, Minami Ryusuke adalah seorang gitaris band rock. Melalui Ryusuke lah Koyuki akhirnya berkenalan dengan dunia musik rock, mulai belajar bermain gitar, dan pada akhirnya bergabung dengan band baru yg dibentuk Ryusuke.

Anggota lain band baru (yg dinamai BECK berdasarkan nama anjing Ryusuke) mereka adalah Chiba (Kiritani Kenta) sebagai rapper, Taira (Mukai Osamu) sebagai bassist, Saku (Nakamura Aoi) sebagai drummer.

Band mereka mengalami tak sedikit cobaan agar musik mereka bisa diakui. Bisakah Koyuki, Ryusuke dan yg lainnya bertahan dan berusaha mencapai cita-cita mereka? Dan bisakah Koyuki sendiri menemukan jati dirinya?

Dulu pernah baca manganya di ShonenMagz, tapi belum sampai tamat sie. Bukan karena aku bosan dg ceritanya atau apa, tapi mank karena aku jarang baca manga yg "real" alias beralih ke online mangascan hehe. Makanya aku cukup penasaran ngeliat seperti apa perkembangan ceritanya sejak ku "tinggalkan" XD

Kesan pertama: Mizushima Hiro koq perasaan mirip bgt (wajahnya) sama Ryusuke ya? ^^;; Entah ini hanya perasaanku aja ato gimana lol XD

Sato Takeru lumayan ok koq meranin Koyoki yg lemah lembut hehe jadi inget waktu dia meranin Den-O ^o^ Cuma sayang mangaka Harold-sensei minta agar di live act movie ini suaranya Koyuki waktu nyanyi diilangin (jadi voiceless gt) untuk nyiptain kesan yg lebih dalam ke penonton tentang suara Koyuki yg digambarkan keren banget. Padahal aku sebenernya pengen denger kalau Satou Takeru nyanyi suaranya kaya apa hehe XD

Sepertinya banyak yg mengatakan setelah menonton film ini agal kecewa gara2 voiceless nya Koyuki waktu nyanyi. Tapi menurutku jika belum pernah nonton animenya, kita masih bisa menikmati adegan ini. Yah bayangkan saja seperti waktu baca manganya (dimana kita membayangkan sendiri suaranya Koyuki kaya apa ^^).

Kedua tokoh utama pernah main bareng sih di drama Mei-chan no Shitsuji. Mukai Osamu jg sih. Makanya aku terbayang butler2 beralih profesi jd musikus wkwk XD

Nonton film ini jadi inget waktu nonton Detroit Metal City (DMC). Cuma yg BECK ini lebih berat ceritanya menurutku. Kalau DMC dulu sih q liatnya banyak ngakaknya lol XD. Overall: 4/5 lah (^^)b

ps: cz I've mention DMC here, I'll try to give review of it next time. ^^v

Selasa, 19 April 2011

Goth: Love of Death

Baru aja selese nonton film ini, makanya langsung pengen ngereview mumpung masih segar di ingatan.

Film yang diangkat dari novel pemenang Honkaku Mystery Grand Prize tahun 2003 karya Otsu-ichi berjudul Goth ini juga pernah diadaptasi ke manga oleh Kendi Oiwa. Disutradarai oleh Gen Takahashi, film yang mengusung tema yg "gelap" ini cukup mampu membuatku terpukau. Just to clarify, I'm not into goth subculture. Nor fond of gore stuff, murder-crime / death-obsessed case. Tapi entah mungkin cara penggambaran film ini, yg tak bisa dibilang ringan sih, mungkin lebih ke "bersih" dan "rapi" dalam menggambarkan masing2 kasus pembunuhannya. Juga cara film ini mengangkat "ketertarikan" kedua tokoh utama film ini pada hal2 semacam itu. Kita seolah tidak diarahkan untuk menilai baik-buruk obsesi kedua tokoh utama (yg pasti bagi masyarakat pada umumnya dipandang aneh). Seiring waktu menonton film ini, kita seolah diajak untuk hanya mengikuti "petualangan" kedua tokoh utama, moral thought step aside first.

Film dibuka dengan ditemukannya mayat seorang wanita di sebuah taman di dekat suatu kompleks pemukiman kedua tokoh utama tinggal. Wanita itu mungkin tidak akan diketahui sudah mati, karena "pose"nya seolah2 sedang duduk biasa menikmati suasana taman. Kalau saja tangan kirinya mulai dari pergelangan tidak hilang.

Sebelumnya juga ada pembunuhan serupa, dengan korban yg tangan kirinya juga hilang. Korban keduanya sama2 perempuan muda cantik berambut panjang yang ceria. Mayat korban selalu seperti "dipajang" di suatu tempat, yang membuat korban seolah menjadi karya seni indah si pelaku pembunuhan. Polisi pun yakin kalau pelaku pembunuhan adalah orang yg sama.

Saat kasus pembunuhan kedua ditemukan publik, Morino Yoru (Takanashi Rin), siswi SMA cantik tapi penyendiri sedang berada di lokasi kejadian. Morino ternyata punya ketertarikan aneh pada hal2 yg berbau kematian, pembunuhan, dan kekejaman manusia. Ia lalu melihat teman sekelasnya Kamiyama Itsuki (Hongo Kanata) juga berada di lokasi kejadian yg sama dengannya. Pandangan mata Kamiyama saat melihat mayat korban, dengan tatapan kosong tanpa emosi, membuat Morino melihat kemungkinan Kamiyama juga memiliki "ketertarikan" yg sama seperti dirinya.

Biasanya Kamiyama terlihat ceria juga populer dan punya banyak teman. Tapi ternyata saat tidak ada satupun orang yg melihatnya, wajahnya berubah datar tanpa ekspresi. Kecurigaan Morino terbukti saat ia melihat Kamiyama di perpustakaan membaca buku tentang potret kasus2 kematian yg korbannya seolah terlihat tidur dg damai.

Morino pun menghampiri Kamiyama dan bertukar buku (semacam novel gothic pembunuhan sepertinya) dengannya. Lalu seolah seperti hal yg natural, sejak saat itu keduanya pun bersama-sama menganalisa kasus pembunuhan itu. Mulai dari berita2 di koran, di televisi, sampai datang langsung ke lokasi ditemukannya mayat kedua korban pembunuhan.

Alasan mereka berdua pun bukan untuk menemukan pelaku kemudian melaporkan pada polisi. Tapi murni untuk keingintahuan mereka belaka tentang kasus itu. Mereka seolah sedang mempelajari kasus itu seperti mempelajari karya seni pada normalnya.

Morino lalu sering mengajak Kamiyama ke cafe favoritnya. Morino menjelaskan hanya orang2 aneh yg datang kesana. Di tempat inilah biasanya mereka mendiskusikan tentang kasus pembunuhaan itu. Suatu ketika Morino menemukan sebuah buku catatan tergeletak di lantai cafe. Di dalamnya terdapat berbagai catatan yg menunjukkan bahwa itu adalah milik pelaku pembunuhan. Seperti diary pertemuan dg para korban, juga berbagai lokasi yg menurut pelaku "cocok" untuk dijadikan tempat "memamerkan karya"nya.

Siapa sebenarnya si pelaku? Lalu bagaimana reaksi Morino dan Kamiyama saat menemukan pelaku itu? Dan apa sebenarnya yang disembunyikan oleh Morino mengenai adik perempuannya?

Film ini menyuguhkan aspek yg tidak lazim dg dua tokoh utamanya justru tertarik pada "seni" pembunuhan itu sendiri. Untuk dikategorikan horor juga mungkin film ini tidak terlalu tepat ya, mengingat menurutku dg tema yg diusung jadi lebih seperti ke isu psikologis saja. Bagi yg suka hal2 gore gothic pasti suka dg film ini. Tapi walau bagi yg tidak suka pun sepertiku, juga bisa menikmati intrik psikologis yg ditawarkan.

Untuk para pemainnya, Hongo Kanata menurutku sudah bisa memerankan Kamiyama yg dual-face. Aku belum melihat Gantz sih, tapi jadi ingin membandingkan karakter Hongo disana dg di film ini. Karena menurutku Gantz juga mengusung tema "gelap" yg hampir mirip. Or you can say it's just another excuse of mine to see Nino and Matsuken kill aliens lol XD. Sementara melihat Takanashi Rin disini sungguh jauh beda waktu aku melihatnya sebagai Shinken Pink di Samurai Sentai Shinkenger. Disini Takanashi kelam gloomy banget. Kadang malah keliatan seperti setan didukung dg rambut panjangnya yg menjuntai. Hiii.

Kabarnya sih film ini akan diremake Hollywood. Mm, entah versi Hollywood ntar seperti apa. Aku tidak terlalu suka versi remake film2 horor asia sih. Karena pengalamanku, film2 horor asia yg ku anggap bagus di versi remakenya jadi biasa saja. Contoh: Ringu, Ju-On, The Eye, etc.

Minggu, 17 April 2011

Yukan Club

Dorama yang diangkat dari manga berjudul sama karangan ini mengusung tema yang nyeleneh. Ke-6 tokohnya yang kaya raya (dalam hal materi) dan masing2 memiliki kelebihan (juga kekurangan pastinya) memiliki satu kesamaan yang unik, yakni sama2 cepet ngerasa bosan XD. Karena ini pula kelompok mereka disebut juga "Yukan Club" ato klub orang2 iseng XD.

Karakter tokoh-tokohnya juga unik yg terdiri atas 3 cowok dan 3 cewek. Ada Shochikubai Miroku (Akanishi Jin) yg anak komisioner polisi, tapi punya banyak teman di gank2 dan mafia XD. Terus ada Kikumasamune Seishiro (Yokoyuma Yu), anak pemilik rumah sakit ternama yg pinter juga jago beladiri. Dia ini bisa dikatakan leader Yukan Club. Walau pinter tapi mau aja ngikutin ide2 gila teman2nya (bahkan ikut serta "ngupgrade" ide2 gila itu jadi lebih gila lagi XD). Lalu Bido Granmarie (Taguchi Junnosuke) anak duta besar swedia yg playboy dan narsis abis. Sementara Kenbishi Yuri (Minami) anak presiden perusahaan ternama yg tomboi, suka banget makan, dan jago beladiri kaya cowok (tapi dia gak bisa ngalahin Seishiro ^^;). Kalau Hakushika Noriko (Kashii Yu) anak pelukis ternama jepang dan ibunya dari keluarga yg terkenal dg upacara tradisional minum tehnya. Ia benci banget sama cowok (kaya phobia gt) jadi kalau ada yg berani nyentuh dia pasti gak segan2 ditabok XD. Terakhir ada Kizakura Karen (Suzuki Emi) anak dealer perhiasan ternama yg cita2nya nikah sama orang kaya. Manfaatin abis body-nya yg sexy dan gayanya yg keren untuk impiannya ini.

Untuk menghabiskan waktu, mereka berenam ini selalu berusaha memecahkan masalah dan misteri yg ada di sekitar mereka. Walau misterinya juga yg aneh2 dan ngaco XD Tapi itulah yg bikin kita ngakak ngliatnya.

Masa pernah gara2 ngerasa bosan Yuri dengan senang hati merelakan dirinya untuk diculik, padahal dia dengan mudah bisa mengalahkan penculik itu. Semua itu karena Yuri pikir dengan diculik bisa ngilangin kebosanannya lol XD.

Mereka mank iseng tapi tiap kejadian yang mereka alamin juga sering nunjukin kebaikan hati mereka. Misalnya di kasus penculikan Yuri itu, dimana mereka malah membantu penculiknya mendapatkan uang tebusan, itu juga karena rasa kasihan mereka karena keluarga penculiknya sedang sakit keras sehingga butuh uang banyak untuk operasi. (kasus penculikan ini cukup membekas diingatanku gara2 kisahnya yang menurutku bagus dan paling kocak XD)

Ini memang drama lama. Dan walau aku juga sudah lama selesai melihatnya, tapi aku baru sempat menulis reviewnya sekarang. Gara2 liat tweeter Jin Akanishi, dan dia semacam digoda temannya gara2 pake pakaian cewek di drama ini, aku jadi pengen menuliskan review ini ^o^.

I feel like abandoning this blog of mine >.< I'm sorry... I'll try to give more update in the future. Actually there're lots I've watched but haven't reviewed yet. I'll try to write it in the mean time. May be it'll be slow, but please bear with it ^^;

Selasa, 22 Februari 2011

Dunia Film ala Chow, Hyperbolic Kung-Fu Comedy





Sebenarnya Stephen Chow sudah mulai menyutradarai film sendiri sejak tahun 1999 lewat filmnya King of Comedy. Namun namanya lebih dikenal luas melalui filmnya Shaolin Soccer (SS) di tahun 2001.

Sejak SS, lalu berlanjut pada Kungfu Hustle (KH) di tahun 2004, Chow membuat penikmat film mengenal adegan-adegan kung-fu hiperbolis. Misalnya bagaimana seseorang bisa menendang bola sepak dari jarak jauh, dan bahkan membuat bisa membuat tiang gawang ikut roboh. Juga bagaimana seseorang bisa menangkis sebuah peluru yang ditembakkan hanya dengan jarinya.

Memang adegan hiperbolis seperti ini pernah muncul di The Matrix yang dirilis lebih dulu dari kedua film itu, yakni di tahun 1999. Tetapi bedanya, di kedua film Chow ada satu “bumbu” lagi yang menambah cita rasanya: adegan komedi slapstick.

Berbeda dengan The Matrix yang meninggalkan kesan serius, kedua film Chow justru lebih banyak meninggalkan gelak tawa. Adegan slapstick bela diri sendiri dikatakan memang menjadi mise-en-scene, “ciri” gaya penyutradaraan Chow. Ia juga sering menggunakan cartoon-style dengan efek CGI untuk adegan pertarungan bela diri di filmnya.

Penggunaan adegan slapstick sendiri menurut Chow banyak diinspirasi dari Charlie Chaplin, yang diakuinya ia telah menjadi fan sejak kecil. Chow pernah mengungkapkan dalam suatu wawancara tentang satu adegan Chaplin yang ia sukai : “The scene where he cooks and eats his shoe… it’s comedy, but its bittersweet.” Pernah juga dikatakan jika Hongkong mempunyai Chaplin, maka Chow inilah orangnya.

Chow juga beberapa kali menggunakan “bayangan” sebagai penggambaran adegan hiperbolis. Seperti dalam adegan saat bagaimana “musisi pembunuh” mampu menebas leher seekor kucing dan manusia pada akhirnya dengan alunan musik yang dimainkan pada KH. Ini juga muncul dalam CJ7, film Chow yang dirilis tahun 2007, saat CJ7 melawan anjing yang lebih besar darinya dengan gerakan kung-fu yang menakjubkan.

Tak hanya dari segi cara pengambilan gambar saja, Chow juga sering mengundang tawa penonton filmnya dengan memparodikan adegan-adegan dalam filmnya yang lebih dulu dirilis. Misalnya dalam KH, Chow memparodikan adegan SS yang dirilis lebih dahulu. Ada adegan saat Chow datang dengan lihainya memainkan bola di kakinya, lalu beberapa anak memintanya mengajari mereka.

Begitu pun di CJ7, beberapa adegan di SS dan KH juga diangkat. Ada adegan dimana Xiao Di menendang bola dari jarak jauh tapi mampu masuk ke gawang, bahkan sampai merusak tiang gawang yang mirip dengan adegan di SS. Sementara itu juga ada adegan saat Xiao Di terbang ke langit, menjejak elang raksasa, lalu jatuh kembali dengan pose yang sama seperti jurus “tapak Buddha” di KH.

Chow juga seringkali digambarkan sebagai sosok yang bodoh dan lugu, tetapi pada akhirnya hampir selalu bisa mendapatkan seorang gadis. Seperti dalam SS, Chow di akhir cerita hidup berbahagia dengan tokoh yang diperankan Vicky Zhao. Dalam KH, Chow juga akhirnya berhubungan baik dengan “gadis lolipop” yang diperankan Huang Sheng Yi. Juga dalam CJ7, Chow akhirnya dekat dengan guru Xiao Di yang baik hati diperankan oleh Kitty Zhang Yuqi.

Tapi jika ketiga film ini dicermati lebih dalam, maka terasa ada suatu hal baru yang ingin dicoba Chow setiap kali membuat film baru. Pada adegan Chow memainkan bola di KH muncul beberapa anak memintanya mengajari mereka, tapi Chow berkata “tak ada lagi sepak bola” sambil menginjak bola itu sampai kempis. Ini seperti Chow berusaha menunjukkan di film KH ini ia tidak sedang mengusung tema sepak bola lagi atau dengan kata lain, ia sedang mencoba mengangkat tema baru.

Demikian juga pada CJ7. Sejak awal saja sudah diperlihatkan tokoh utama film ini adalah anak-anak. Ini agak berbeda dengan film Stephen Chow lainnya. Biasanya dalam film-film garapannya, ia selalu berperan sebagai tokoh utama. Mungkin karena fokus film ini juga ada pada kemunculan ”mainan alien” yang ajaib, maka tokoh utama pun diserahkan pada anak-anak dan Chow pun menjadi “nomor dua”.

Setting lokasi dan waktu sendiri untuk ketiga filmnya itu juga berubah-ubah. Jika pada SS, Chow seolah mengajak penonton melihat dunia masa kini yang masyarakatnya sibuk dengan urusan masing-masing. Pada KH lain lagi. Chow seolah mengajak penonton kembali ke masa lalu, ke jaman era tahun 60-an dari gaya berpakaian dan mobil yang digunakan aktornya. Lalu di CJ7, Chow memasukkan unsur baru lagi, yakni science fiction melalui tambahan unsur alien di dalamnya.

Dari segi tema CJ7 memang menampilkan tema yang hampir sama dengan SS dan KH: persahabatan dan kemiskinan. Di CJ7 ini juga digambarkan bagaimana jurang kemiskinan dan kekayaan. Bagaimana orang miskin berusaha menjadi kaya dan hidup nyaman, dan harus melewati perjuangan yang berat dengan beberapa orang (atau dalam CJ7 : mainan alien) “baik” yang mendukungnya. Tapi dalam CJ7, Chow mengulas lebih dalam dua tema ini dengan memberi penekanan drama pada tema tambahan keluarga. Lebih menonjolkan sisi melankolis dibandingkan SS dan KH.

Penggunaan tema kemiskinan sendiri dikatakan Chow berasal dari masa kecil Chow sendiri yang juga dibesarkan dalam kemiskinan. Adegan CJ7 saat Xiao Di meminta mainan mahal tapi ayahnya tidak dapat memenuhinya, juga berasal dari pengalaman Chow kecil. Chow sendiri mengatakan CJ7 diinspirasi dari komik dan robot mainan ETExtra-Terrestrial), film garapan Stephen Spielberg, yang menurut Chow meninggalkan impresi mendalam padanya. “How it evoked so many emotions in the audience… all this happiness and sadness throughout one film,” kata Chow (dalam suatu wawancara).

Saat SS mulai diterima Hollywood dan bisa dinikmati penonton Amerika, beberapa juga mengkritik penggambaran Chow yang dikatakan agak ekstrim dalam memunculkan “kemiskinan”. Juga saat beberapa kali saat Chow menampilkan perlakuan kasar seperti ejekan pada orang yang “berbeda” (misalnya dalam CJ7 : anak perempuan SD yang gendut dan tinggi besar yang sering dihina anak-anak SD lainnya). Tetapi suatu budaya yang ditampilkan tentu kembali lagi pada budaya Chow dibesarkan.

Dari film-filmnya, Chow seolah ingin menunjukkan bagaimana pandangannya dalam tema-tema tersebut. Ia pernah berkata: "I was someone who kept talking about method acting and Al Pacino or Robert De Niro." Ia punya ide-ide dalam pikirannya dan memikirkan bagaimana membuat ide itu tervisualisasikan.

Saat ia memulai film SS, Chow juga sempat khawatir filmnya ini tidak akan laris di pasaran. "The ones I make before are not that good. So this one I think, it's gotta be great or I'll die!" pikirnya waktu itu.

Bagaimana akhirnya ia dapat berhasil memvisualisasikan idenya itu dalam film-filmnya, membuat penonton mengenal dunia Chow, dunia hiperbolis kung-fu dengan bumbu komedi dan tambahan tema-tema lainnya yang dipadu menjadi satu. Layaknya naik roller coaster. Kinda feel liltle bit dizzy, but also excited! Memasuki dunia Chow, yang pasti kita harus siap tertawa.


(~diambil dari tugas satu diantara mata kuliah yang pernah saya ambil~ ^_^ v )

Introduction, I Guess, lol XD

Well, actually I already have a blog before this. And recently it seems like I feel like to move the entry of my previous blog's ramblings here XD lol
I plan to use this blog only in the future, that's my first reason of all. Mm, quite make sense right? ^^
Jya, first of all let me tell you this information: I'm an Indonesian if you by any chance haven't notice it yet. So my previous blog's entries is written in Indonesian, er, with a lil' bit English and Javanese (my tribe's language) here and there. Also right now I'm quite interested in learning Japanese, so I quite learn using it here and there too. Therefore you might see it here in my blog. My entries will be about my life (of course ^^) and also my interest in manga, novels, movies, dramas, and music (usually from Asian).
So if you also have common interest with me, and want to know more about my life, ^^", feel free to take visit and enjoy my blog! \(^^)/
Yoroshiku onegaishimasu!