Sabtu, 29 Agustus 2009

Architecture, The 3rd & 4th, Still Walking...

feels like walking in an endless path,,,
my body want to stop, but seems like my mind plays tricks on me,and i'm still walking...
to infinity and beyond...


Beberapa hari terakhir rasanya ngantuk >_<>

Untuk Kamis aku wawancara Ita di Giga FM. Doki doki rasanya, baru kali ini aku wawancara orang terkenal >_< style="font-style: italic;">legowo gitu dan kita akan mendapatkan kemudahan-Nya.

Mm, tapi seperti biasa pasti nih mudah diucapkan susah dilaksanakan hehe ;p Let's try together :) Dan karena mengerjakan artikel liputan ini aku baru nyampai rumah sekitar pukul 20.00 WIB ! whieuw ;p

Beberapa hari ini juga akahirnya aku berhasil mengejar xxx holic ! Kyaaa... karya CLAMP mank keren banget! <3

Minggu, 16 Agustus 2009

The Second, Pagi-pagi, Kami Cinta Kebun, Wkwk XD lol

Yeah, another liputan! Hurray!

Kali ini ceritanya menyusul cerita sebelumnya. Dimana aku liputan lage (and this time for real). Aku mengajak Mak serta pada malam harinya sebelum turun liputan. She said "okay, let's meet there". Siip

Mba Titin memberitahuku kalau acara yang akan ku liput adalah pawai 1000 anak gitu. Okay, I'm ready,,, errr, i guess (^^") well, at least it's a good start right?

Well, sesampainya aku di rumah aku langsung menceritakannya pada Ortuku. Yah, jadinya sejak malam hari itu sudah tejadi berbagai omelan pengingat, seperti : "Gak tidur ta? Besok kan bangun pagi!" atau "Lho, masih belum tidur? Besok kan bangun pagi!" atau "Astaga, cepet tidur sana! Besok bangun pagi!!" Ini masih berlanjut paginya (saat aku sudah bangun dan melaporkan hasil pantauanku pada adekku bahwa Rossi menempati pole position sampai jatuh2 segala) : "Astaga, jadi kemaren tidur jam berapa hah?" Astaga! kan aku dah bangun gitu lohckckck...

Tapi memang pagi banget yak, aku sampai mengumpat-ngumpat pagi amat sih acara pawai anak2 ini?! Yah, tapi sejak aku berangkat jam 06.15 WIB, disepanjang jalan dah terlihat banyak orang yang jalan sehat gitu. Mmm, pagi amat sih orang2 nie bangun dan beraktifitas, rajin banget ya? (atau aku aja yang males? (^^") yah, kayanya yang kedua yang paling mungkin).

Sesampainya aku di Kebun Bibit, mmm, dah banyak yang berkumpul. Akhirnya moto-moto dan interview juga deh. Mmm, Mak tak terlihat dimana-mana. Tapi sewaktu aku pulang sudah otw ada yang bergetar-getar.

It's her! : (setelah ini anda akan memasuki kawasan bahasa jawa kasar / ngoko Suroboyoan)

"Heh, kon nyang ndi?" "Aku wes mulih iki. Kon sek ket teka ta?" "Iya, acarane wes buyar ta?" "Durung kok, tapi pawai e wes mlaku. Nkok balik seh" "Oh, ya wes, tak enteni nang kene ae" (tutututut).

Yak, begitulah. The second for me. Not bad juga kurasa, mmm, yah, walau pengerjaannya lelet sih, hehe, i'll fix it the other time ^^ v

Have fun everyone, Happy 64th Birthday to my beloved RI !!!

Jalan-jalan Malam, Meliuk-liuk, Moto-moto, hehe lol

Wow, my first, (hopefully not) my last, my everything...
hehe

Jadi ceritanya, Sabtu (15/08), Mba Titin tiba-tiba mengajakku ikut liputan ke "Pasar Malem Tjap Toenjoengan". Katanya mengenai peragaan busana gitu. Aku mengiyakan. Rencananya jadwal keberangkatan adalah pukul 18.30 WIB. Tapi ternyata Mba Titin gak jadi pergi, sebagai gantinya aku pergi sama Mba Gita. Ok deh.

Kami pun pergi sekitar pukul 19.10 WIB. ;p Dengan Mba Gita memandu jalan, aku dan motorku pun berlari meliuk-liuk (^^" ) diantara para pengguna jalan yang lain. Sebelum aku lurus mengambil jalan yang 'setahuku' menuju TP, aku melihat Mba Gita berbelok memasuki sebuah jalan kecil. Aku pun langsung reflek berbelok mengikuti. Huff, hampir saja gara-gara penyakit sok-tahuku kumat, aku kehilangan jejak nih.

Lewati jalan-jalan kecil nan gelap (ingat, saat itu sudah cukup malam juga). Batinku berkata : nie jalan tembusan ke TP yak? mm, busyet, cukup berliku-liku dan mengerikan, ;p" Ternyata jalan tersebut menuju Urip Sumoharjo.

Dari Urip Sumoharjo kami lurus saja ke TP. Waktu mau nyampe TP, eh, lagi-lagi penyakit sok-tahuku kumat lagi. Aku hampir saja berbelok memasuki jalan yang biasanya aku ambil untuk parkir di TP, saat aku lihat Mba Gita masih jalan terus! Busyet! Untung reflekku lumayan bagus saat itu, hingga aku akhirnya berhasil menyusul Mba Gita. Huff.



Di "Pasar Malem Tjap Toenjoengan", aku pun beraksi. Wuih, ndeso deh. Lihat kanan-kiri kaya' anak ilang, ckckckck ketahuan banget nih aku jarang keluar-keluar.Panggung berada di ujung pasar. Mba Gita dan aku pun menuju ke sana. Setelah sampai, aku pun beraksi, moto-sana-sini gitu Sayang kami agak telat, jadi salah satu peragaan yang berhasil aku ikuti dah hampir berakhir. Untung masih berhasil motret beberapa nih.
Namun karena sudah cukup malam, menjelang pukul 20.00 WIB, aku pamit pulang pada Mba Gita ("maaf ya Mba, aku pulang duluan").


Yak, that's the story yang geje dan gak penting (^^")
Tapi nantinya pasti akan ada cerita liputan2 yang lain. So, see you next

Selasa, 11 Agustus 2009

Perfume: The Story of a Murderer

By: Patrick Süskind

Penerjemah : Bima Sudiarto
Penerbit : Dastan Books, Jakarta
Tebal : 428 halaman
Harga : Rp 49.900,00
Ukuran Buku : 12,5 x 19 cm
Sampul : Softcover Flap



"Sekali lagi ia menutup mata. Aroma taman menghambur masuk. Dan aroma itu, aroma magis yang paling berharga itu, ada di antara mereka. Tak salah lagi. Aroma yang keluar dari taman ini adalah aroma gadis berambut merah yang ia bunuh malam itu."

Jean-Baptiste Grenouille terlahir tak diinginkan ibunya sendiri (proses kelahirannya sungguh menyedihkan ^^"). Ibu susu yang satu ke ibu susu lainnya akhirnya tidak mau menerimanya dengan alasan bayi Grenouille itu aneh. Bahkan pendeta pun ngeri berdekatan dengannya. Singkat cerita jadilah Grenouille berakhir di sebuah rumah penitipan anak yatim piatu.

Pada awalnya Madame Gaillard, pemilik rumah penitipan anak yatim piatu itu mau menerima Grenouille. Yah, pada dasarnya sih dia memang merawat semua anak yatim piatu asalkan menerima bayaran. Semua anak diperlakukan sama rata olehnya. Begitu pun dengan kasus Grenouille.

Grenouille hidup diasuh Madame Gaillard hinga berusia 6 tahun. Karena setelah itu, biaya pengasuhan Grenouille tidak dibayar lagi. Terlebih, Madame Gaillard mulai menyadari "keanehan" Grenouille. Padahal sejak kedatangan Grenouille pun anak-anak yatim piatu lainnya di rumah penitipannya sudah merasakan "keanehan" ini. Kenapa? Karena ternyata Grenouille tidak punya bau badan!! (Mmm, padahal pasti enak juga tuh gak BB ^^")

Ternyata selain tidak memiliki bau badan, Grenouille punya indera penciuman yang sangat tajam! Sejak bisa mengingat, Grenouille pun "berburu" aroma apapun yang tercium hidung ajaibnya, lalu menyimpan kenangan akan aroma-aroma itu ke dalam memorinya. Tak tanggung-tanggung, jumlah aroma yang tersimpan di memorinya ini akhirnya mencapai ribuan!!

Singkat cerita Grenouille akhirnya belajar seni meramu aroma dari seorang ahli parfum ternama di Paris dan semakin menunjukkan sosoknya sebagai seorang genius aroma! (gak tau deh sebenarnya ada kosakata seperti ini atau gak ^^").

Lalu suatu ketika, tibalah malam itu, dimana Grenouille mencium suatu aroma (yang menurut Grenouille : magis) yang bahkan tidak dapat dilukiskannya dengan kata-kata. Ternyata aroma itu adalah aroma seorang gadis perawan!

Seiring berlalunya waktu muncullah keinginan mengerikan, membuat parfum terbaik beraroma perawan!!

25 gadis perawan terbunuh mengenaskan. Tubuh mereka layu seolah terisap tanpa sisa. Pakaian beserta rambut dan kulit kepala hilang. Pembunuhan berantai yang rapi, terencana dan misterius. Warga kota dicekam ketakutan...


"... Aku membutuhkan mereka..."

Novel ini menjadi international bestseller, terjual lebih dari 15 juta kopi, juga mendapat banyak sanjungan dari berbagai media besar. Novel ini pernah diangkat ke layar lebar dan kabarnya DreamWork berencana mengangkat novel ini ke layar lebar lagi.

Ceritanya memang menarik dan mencengangkan. Patrick Süskind berhasil membuat suatu plot cerita yang keren dengan karakter tokoh utama yang luar biasa (luar biasa aneh juga sie, hehe). Aku bilang luar biasa karena penggambaran sosok Grenouille ini terlepas dari kegeniusanya dalam aroma, tetapi juga masih digambarkan seperti manusia pada umumnya, yang walau punya kelebihan juga punya kekurangan juga. Selain itu sisi terang dan gelap tokoh juga dimunculkan. Apalagi diakhiri dengan ending yang, yah... dikatakan bahagia buat Grenouille iya, tapi juga gak terlalu... Mmm, rumit, hehe ^^"

Tapi terlepas dari gaya penceitaan novel yang khas banget novel lawas, novel ini keren untuk dijadikan koleksi, terutama mungkin untuk yang juga mau terjun dalam bisnis parfum, asal bukan parfum perawan aja... ^^"


Lihat juga resensi novel ini di :
1 2 3 4

Senin, 10 Agustus 2009

Uang Pecahan Rp. 2000!!

Yay, uang Rp 2.000 ini mulai Senin (10/08) udah beredar di Jawa Timur... untuk lebih lengkapnya klik disini.

Terus aku juga dapat kabar denger-denger nanti bakal keluar Rp 1 juta dalam bentuk koin!

Waktu denger kabar bakal muncul koin Rp 1 juta ini, aku agak geli juga. Karena gak tau kenapa tiba-tiba aku bayangin gini:
Kan biasa tuh kita ga terlalu peduli sama uang koin / receh ini.
Palingan baru penting kalau mau ngasie sedekah nah, trus kalau koin Rp 1 juta ini beredar, tapi kebiasaan nyepelein uang receh masih ada, trus tanpa sadar kita sedekahin??? wah, bakal nyesel gak ya? inget, kan buat sedekah, ya masa' kita minta lagi sedekahnya?

Terus menambah khayalan gila ini, salah seorang teman nyeletuk gini:
"Misalnya juga waktu masukin koin ke telepon umum koin, eh, keliru koin yang Rp 1 juta itu !!
Aaarrgggh!! Pasti deh boks teleponnya bakal langsung diguncang-guncang dengan kuat sambil teriak2 : "Balikin Rp 1 juta ku !!! " "

Hahaha... Khayalan yang aneh tapi kalau beneran kejadian, gimana ya?

Kamis, 06 Agustus 2009

Diklat I Retorika 2009

Sebenarnya memang tertulis dokumentasi untuk Diklat I Retorika 2009, namun ada beberapa foto juga dari interview
:)


DSC_0001.JPG

DSC_0005.JPG

DSC_0007.JPG

DSC_0014.JPG

DSC_0015.JPG

DSC_0016.JPG

DSC_0003.JPG

DSC_0045.JPG

DSC_0052.JPG

DSC_0053.JPG

DSC_0055.JPG

DSC_0059.JPG

DSC_0062.JPG

DSC_0076.JPG

DSC_0078.JPG

DSC_0088.JPG

DSC_0122.JPG

DSC_0131.JPG

DSC_0135.JPG

DSC_0154.JPG

DSC_0192.JPG

DSC_0193.JPG

DSC_0215.JPG

DSC_0218.JPG

DSC_0224.JPG

DSC_0230.JPG

DSC_0275.JPG

DSC_0293.JPG

DSC_0289.JPG

DSC_0323.JPG

DSC_0331.JPG

DSC_0281.JPG

DSC_0333.JPG

DSC_0334.JPG

DSC_0350.JPG

DSC_0358.JPG

DSC_0361.JPG

DSC_0368.JPG

DSC_0424.JPG

DSC_0427.JPG

DSC_0445.JPG

DSC_0446.JPG